Thursday, 26 January 2012

FanFic : The First Time

Disclaimer :
All the characters involved do not belong to me.
Lee Sungmin [lead], Cho Kyuhyun, Choi Siwon [mentioned] belong to themselves respectively.
Park Sunhee belongs to @nadyyapratiwi
The stylists and the storyline belong to my imagination.

THIS IS A FANFICTION. ANY RESEMBLANCE IS PURELY COINCIDENTAL.

Author : Lidya Yang
==========================================================================



“Sungmin-ssi [1].” Seorang laki-laki mendekati Lee Sungmin yang sedang duduk di depan meja rias. Sungmin melihat ke dalam cermin dan mendapati Kang Wooyeon, salah satu stylist Super Junior sedang tersenyum padanya. Di sampingnya berdiri seorang gadis yang belum pernah dia lihat sebelum itu.

“Ini Park Sunhee. Dia ke sini sebagai wakil dari Yuna yang berhalangan hadir.” Wooyeon memulai perkenalan itu. “Hari ini hari pertama dia ke sini.”

Sunhee membungkukkan badannya dan memberi salam pada Sungmin yang segera berdiri dan menyapanya kembali. Diam-diam Sunhee menghela napas lega. Dia mengira Kang Wooyeon akan mempermalukannya di depan semua orang setelah Sunhee melakukan kesalahan yang teramat bodoh pada hari pertamanya itu.

Para stylist senior mengadakan rapat mendadak saat salah satu pakaian yang akan dikenakan pada sesi pemotretan hari itu mengalami kerusakan, sehingga mereka harus segera mencari pakaian yang sesuai. Kang Wooyeon langsung memaparkan penataan yang dipikirkannya. Begitu dia selesai menyatakan pendapatnya, Sunhee memberikan komentar yang mengejutkan seisi ruangan, termasuk dirinya sendiri.

“Saya rasa, penataan seperti itu kurang cocok.” Gumaman itu terdengar jelas di dalam ruangan yang sepi. Gumaman yang berhasil memancing kekesalan Wooyeon sebagai stylist senior.

“Baiklah, kalau kamu begitu hebat, pengganti Yuna. Menurutmu seharusnya bagaimana?” tantang Wooyeon.

Dengan ditemani debaran jantung yang semakin kencang dan pandangan tercengang stylist lainnya, Sunhee berdiri dan menyatakan pendapatnya. Penataan warna, model pakaian, semuanya dipaparkan dengan hati-hati. Dia tidak ingin membuat kesalahan lagi.

“Jadi menurutmu itu?” Wooyeon tersenyum sinis dan menggeleng. Suaranya terdengar menggema dalam ruangan yang hening. “Kamu…”

Kata-katanya dipotong oleh tepukan tangan dari Lee Yoon, stylist paling senior di antara yang hadir. Kombinasi yang bagus, demikian komentarnya.

Sunhee mengira Kang Wooyeon akan menggunakan kesempatan ini untuk membalas dendam saat pria itu mengajukan dirinya sendiri untuk memperkenalkan Sunhee pada staf yang lain. Tetapi ternyata tidak. Laki-laki itu memperkenalkannya kepada semua orang yang hadir pada sesi pemotretan itu sebagaimana perkenalan biasa. Dia bahkan mengatakan pada mereka bahwa Sunhee adalah stylist berbakat dan memaparkan pujian-pujian lainnya, sambil meminta mereka untuk memperhatikan dan membimbing Sunhee.

“Jadi, Sunhee-ssi. Tunjukkan kehebatanmu yang sebenarnya pada semua orang.” Suara Kang Wooyeon tiba-tiba menjadi lantang. Semua yang berada dalam ruang rias itu menoleh ke arah mereka. “Kamu juga yang telah memilih pakaian Sungmin-ssi. Jadi sekarang, saya rasa, kamu pilihan terbaik untuk menata rambutnya juga.” Wooyeon menutup kata-katanya dengan senyuman penuh arti.

“Sunhee-ah, kamu ke sana saja dulu. Biar aku saja,” kata seorang wanita yang mendekat.

“Tidak, Jiyeon. Sunhee sangat berbakat dalam hal ini. Yuna juga pernah mengatakan hal yang serupa, bukan? Percayalah padanya,” kata Wooyeon. “Sunhee-ssi, berikan yang terbaik. Saya sangat menanti hasil kerjamu,” katanya lagi sambil menyuruh Jiyeon untuk menata rambut Kyuhyun yang baru masuk ke ruangan.

Sunhee hanya menatap kepergian kedua orang stylist senior itu tanpa mengatakan sepatah katapun. Dia merasakan beban berat yang tiba-tiba memberi tekanan yang demikian kuat pada pundaknya hingga dia tidak dapat berdiri tegak lagi.

“Kamu menyinggungnya tadi?” tanya Sungmin pada Sunhee yang terus melihat ke arah kedua stylist senior yang baru saja meninggalkan mereka.

“Aku rasa begitu,” gumam Sunhee sambil menoleh ke dalam cermin. Kedua pipinya langsung memerah saat mendapati Sungmin sedang menatap lurus pada pantulannya dalam cermin. Pandangannya yang begitu tulus membuat jantung gadis itu berdebar lebih kuat untuk sesaat. “Sa… Saya rasa ada baiknya Jiyeon-eonni[2] saja yang…”

“Tidak perlu.” Sungmin menyela dengan senyuman hangat. “Aku percaya kamu bisa. Kata yang lain, pakaian yang seharusnya aku kenakan bermasalah. Ini kamu sendiri yang memilihnya tadi?” tanya Sungmin sambil mengisyaratkan pada baju yang sedang dikenakannya dengan dagu.

Sunhee mengangguk sambil tersenyum malu. Dia tidak mengira Lee Sungmin, anggota Super Junior yang begitu terkenal akan berbicara padanya. Dia bahkan tidak mengira bisa bertemu dengannya.

“Ayolah. Wooyeon-ssi sedang melihatmu,” kata Sungmin, menarik pikiran Sunhee yang mulai kemana-mana kembali ke kenyataan.

Melalui pantulan cermin, Sunhee dapat melihat sepasang mata sedang menatap lurus padanya dari sudut ruangan. Dia bahkan dapat merasakan aura permusuhan yang begitu kuat. Gadis itu menarik napas dalam dan menghembuskannya lagi untuk menenangkan dirinya.

“Pemotretan akan dimulai tiga puluh menit lagi,” sahut seorang staf yang menyembulkan kepalanya melalui pintu yang terbuka.

“Baiklah, stylist yang berbakat, mohon bantuannya,” kata Sungmin sambil tersenyum. “Kalau bisa, aku ingin dimasukkan ke dalam kelompok visual setelah sesi pemotretan ini.”

Sunhee tersenyum. Dia dapat merasakan dorongan semangat yang kuat dari kata-kata Sungmin yang baru dilontarkan dengan nada yang begitu santai.

“Aku mengerti, Sungmin-ssi. Tenang saja. Penampilanmu akan sebanding dengan Siwon-ssi,” kata Sunhee dengan nada tegas. Raut wajahnya yang serius membuat Sungmin terkekeh-kekeh.

“Aku akan sangat senang kalau hal itu terjadi,” kata Sungmin. “Ayo, kita mulai.”

***

Sunhee menghembuskan napas lega dalam ruang rias yang sudah kosong. Semuanya sudah pergi ke ruang pemotretan. Gadis itu tersenyum pada dirinya sendiri. Tidak dapat dipercaya, dengan tangannya ini, dia menata rambut Sungmin. Lee Sungmin! Mereka bahkan berbicara dengan santai!

“Terima kasih,” gumam Sunhee sambil menggenggam sekaleng soda yang disodorkan Sungmin sebelum pria itu meninggalkan ruangan.


[1] Mr/Mrs/Miss
[2] Panggilan seorang gadis/wanita pada wanita yang lebih tua darinya
==========================================================================

My first ever published fanfic. It's been quite a while since I last wrote one. Especially dedicated to @nadyyapratiwi

All sorts of critics and comments are welcomed~ I'm still learning~ :)

No comments:

Post a Comment

Thank you for reading! Feel free to comment. :)