All the characters involved do not belong to me.
Lee Sungmin [lead], Cho Kyuhyun, Choi Siwon [mentioned] belong to themselves respectively.
Park Sunhee belongs to @nadyyapratiwi
The stylists and the storyline belong to my imagination.
THIS IS A FANFICTION. ANY RESEMBLANCE IS PURELY COINCIDENTAL.
Author : Lidya Yang
==========================================================================
“Sungmin-ssi [1].”
Seorang laki-laki mendekati Lee Sungmin yang sedang duduk di depan meja rias.
Sungmin melihat ke dalam cermin dan mendapati Kang Wooyeon, salah satu stylist
Super Junior sedang tersenyum padanya. Di sampingnya berdiri seorang gadis yang
belum pernah dia lihat sebelum itu.
“Ini Park Sunhee. Dia ke sini sebagai wakil dari Yuna yang berhalangan
hadir.” Wooyeon memulai perkenalan itu. “Hari ini hari pertama dia ke sini.”
Sunhee membungkukkan badannya dan memberi salam pada Sungmin yang segera
berdiri dan menyapanya kembali. Diam-diam Sunhee menghela napas lega. Dia
mengira Kang Wooyeon akan mempermalukannya di depan semua orang setelah Sunhee
melakukan kesalahan yang teramat bodoh pada hari pertamanya itu.
Para stylist senior mengadakan rapat mendadak saat salah satu pakaian
yang akan dikenakan pada sesi pemotretan hari itu mengalami kerusakan, sehingga
mereka harus segera mencari pakaian yang sesuai. Kang Wooyeon langsung
memaparkan penataan yang dipikirkannya. Begitu dia selesai menyatakan
pendapatnya, Sunhee memberikan komentar yang mengejutkan seisi ruangan,
termasuk dirinya sendiri.
“Saya rasa, penataan seperti itu kurang cocok.” Gumaman itu terdengar
jelas di dalam ruangan yang sepi. Gumaman yang berhasil memancing kekesalan Wooyeon
sebagai stylist senior.
“Baiklah, kalau kamu begitu hebat, pengganti Yuna. Menurutmu seharusnya
bagaimana?” tantang Wooyeon.
Dengan ditemani debaran jantung yang semakin kencang dan pandangan tercengang
stylist lainnya, Sunhee berdiri dan menyatakan pendapatnya. Penataan warna,
model pakaian, semuanya dipaparkan dengan hati-hati. Dia tidak ingin membuat
kesalahan lagi.
“Jadi menurutmu itu?” Wooyeon tersenyum sinis dan menggeleng. Suaranya
terdengar menggema dalam ruangan yang hening. “Kamu…”
Kata-katanya dipotong oleh tepukan tangan dari Lee Yoon, stylist paling
senior di antara yang hadir. Kombinasi yang bagus, demikian komentarnya.
Sunhee mengira Kang Wooyeon akan menggunakan kesempatan ini untuk
membalas dendam saat pria itu mengajukan dirinya sendiri untuk memperkenalkan
Sunhee pada staf yang lain. Tetapi ternyata tidak. Laki-laki itu
memperkenalkannya kepada semua orang yang hadir pada sesi pemotretan itu
sebagaimana perkenalan biasa. Dia bahkan mengatakan pada mereka bahwa Sunhee
adalah stylist berbakat dan memaparkan pujian-pujian lainnya, sambil meminta
mereka untuk memperhatikan dan membimbing Sunhee.
“Jadi, Sunhee-ssi. Tunjukkan kehebatanmu yang sebenarnya pada semua
orang.” Suara Kang Wooyeon tiba-tiba menjadi lantang. Semua yang berada dalam
ruang rias itu menoleh ke arah mereka. “Kamu juga yang telah memilih pakaian
Sungmin-ssi. Jadi sekarang, saya rasa, kamu pilihan terbaik untuk menata
rambutnya juga.” Wooyeon menutup kata-katanya dengan senyuman penuh arti.
“Sunhee-ah, kamu ke sana saja dulu. Biar aku saja,” kata seorang wanita
yang mendekat.
“Tidak, Jiyeon. Sunhee sangat berbakat dalam hal ini. Yuna juga pernah
mengatakan hal yang serupa, bukan? Percayalah padanya,” kata Wooyeon.
“Sunhee-ssi, berikan yang terbaik. Saya sangat menanti hasil kerjamu,” katanya
lagi sambil menyuruh Jiyeon untuk menata rambut Kyuhyun yang baru masuk ke
ruangan.
Sunhee hanya menatap kepergian kedua orang stylist senior itu tanpa
mengatakan sepatah katapun. Dia merasakan beban berat yang tiba-tiba memberi
tekanan yang demikian kuat pada pundaknya hingga dia tidak dapat berdiri tegak
lagi.
“Kamu menyinggungnya tadi?” tanya Sungmin pada Sunhee yang terus melihat
ke arah kedua stylist senior yang baru saja meninggalkan mereka.
“Aku rasa begitu,” gumam Sunhee sambil menoleh ke dalam cermin. Kedua
pipinya langsung memerah saat mendapati Sungmin sedang menatap lurus pada
pantulannya dalam cermin. Pandangannya yang begitu tulus membuat jantung gadis
itu berdebar lebih kuat untuk sesaat. “Sa… Saya rasa ada baiknya Jiyeon-eonni[2]
saja yang…”
“Tidak perlu.” Sungmin menyela dengan senyuman hangat. “Aku percaya kamu
bisa. Kata yang lain, pakaian yang seharusnya aku kenakan bermasalah. Ini kamu
sendiri yang memilihnya tadi?” tanya Sungmin sambil mengisyaratkan pada baju
yang sedang dikenakannya dengan dagu.
Sunhee mengangguk sambil tersenyum malu. Dia tidak mengira Lee Sungmin,
anggota Super Junior yang begitu terkenal akan berbicara padanya. Dia bahkan
tidak mengira bisa bertemu dengannya.
“Ayolah. Wooyeon-ssi sedang melihatmu,” kata Sungmin, menarik pikiran
Sunhee yang mulai kemana-mana kembali ke kenyataan.
Melalui pantulan cermin, Sunhee dapat melihat sepasang mata sedang
menatap lurus padanya dari sudut ruangan. Dia bahkan dapat merasakan aura
permusuhan yang begitu kuat. Gadis itu menarik napas dalam dan menghembuskannya
lagi untuk menenangkan dirinya.
“Pemotretan akan dimulai tiga puluh menit lagi,” sahut seorang staf yang
menyembulkan kepalanya melalui pintu yang terbuka.
“Baiklah, stylist yang berbakat, mohon bantuannya,” kata Sungmin sambil
tersenyum. “Kalau bisa, aku ingin dimasukkan ke dalam kelompok visual setelah
sesi pemotretan ini.”
Sunhee tersenyum. Dia dapat merasakan dorongan semangat yang kuat dari
kata-kata Sungmin yang baru dilontarkan dengan nada yang begitu santai.
“Aku mengerti, Sungmin-ssi. Tenang saja. Penampilanmu akan sebanding
dengan Siwon-ssi,” kata Sunhee dengan nada tegas. Raut wajahnya yang serius
membuat Sungmin terkekeh-kekeh.
“Aku akan sangat senang kalau hal itu terjadi,” kata Sungmin. “Ayo, kita
mulai.”
***
Sunhee menghembuskan napas lega dalam ruang rias yang sudah kosong.
Semuanya sudah pergi ke ruang pemotretan. Gadis itu tersenyum pada dirinya
sendiri. Tidak dapat dipercaya, dengan tangannya ini, dia menata rambut Sungmin.
Lee Sungmin! Mereka bahkan berbicara dengan santai!
“Terima kasih,” gumam Sunhee sambil menggenggam sekaleng soda yang
disodorkan Sungmin sebelum pria itu meninggalkan ruangan.
==========================================================================
My first ever published fanfic. It's been quite a while since I last wrote one. Especially dedicated to @nadyyapratiwi
All sorts of critics and comments are welcomed~ I'm still learning~ :)
No comments:
Post a Comment
Thank you for reading! Feel free to comment. :)