Anda tidak dapat membayangkan betapa
beratnya perasaanku saat ini, saat aku berjalan menyusuri koridor menuju ke
ruangan itu. Iya, kembali ke ruangan itu lagi setelah jalan pagi yang sama
sekali tidak berhasil mengubah suasana hatiku. Cuaca di luar yang cerah,
burung-burung yang berkicau, dan angin sepoi-sepoi yang biasanya menyejukkan sama
sekali tidak berpengaruh pada hujan badai di dalam sini.
Rencanaku untuk memperbaiki suasana
hati sebelum operasi sore nanti gagal total. Belum lagi keluargaku yang sejak
tadi keluar, hingga sekarang belum tampak juga. Akhirnya, di hari yang penting
ini, aku ditinggal sendiri. Sendirian menghitung mundur waktu yang tersisa, di
ruangan putih dengan bau obat yang menyesakkan itu. Tidak ada orang yang
menemani, tanpa keluarga, tanpa teman, dan tanpa dia…
Terakhir kali aku melihatnya adalah
kemarin sore. Seperti biasa, dia datang menjengukku begitu selesai kerja;
rutinitasnya selama satu bulan belakangan ini. Tetapi kemarin, dia pergi begitu
saja setelah membicarakan sesuatu dengan orang tuaku di luar ruangan. Aku tidak
dapat mendengar apa yang mereka bincangkan, hanya dapat menebak berdasarkan
gerakan bibir mereka dan ekspresi, tetapi tanpa membawa hasil apapun. Yang
kutahu, hanyalah raut wajah orang tuaku yang sedih dan kecewa setelah dia pergi
meninggalkan mereka.
“Ada apa?” tanyaku saat mereka memasuki
ruangan.
“Yola, kamu harus tegar untuk
operasi besok, ya. Apapun yang terjadi, orang tua dan keluargamu ini akan selalu
ada di sisimu.”
Jawaban dari mereka membuatku
tertegun. Mungkin karena terlalu lama menginap di rumah sakit, aku menjadi
terbiasa menegaskan maksud dari setiap kata dari kalimat yang diucapkan orang
lain.
Apa maksud dari orang tua dan
keluarga? Bagaimana dengan dia? Dia yang selalu mengulangi kata-kata penuh
harapan padaku. Dia yang selalu mengatakan bahwa akan senantiasa berada di sini
untukku. Dia yang selalu berjanji bahwa dia akan menemaniku melewati segala
rintangan dalam hidup. Dia sudah pergi, kah?
Aku menertawakan diriku sendiri
semalaman, diiringi air mata yang terus mengalir tanpa bisa kutampung. Bukankah
ini yang selalu dikatakan orang lain? Kamu akan melihat siapa yang benar-benar
mengasihimu di saat kamu memerlukan mereka. Orang-orang di sekitarku sering
mengingatkanku agar lebih waspada, bahwa dia mungkin mendekatiku hanya karena
latar belakang keluargaku yang lebih sepadan dengannya, bahwa hubungan kami
hingga saat ini berjalan dengan terlalu lancar, bahwa kami tidak akan dapat bertahan
jika dihadapi dengan cobaan.
Ternyata benar. Aku rasa, dia hanya
menunggu waktu. Mungkin, saat aku divonis hanya tersisa beberapa bulan untuk
hidup, dia sudah ingin melepaskan diri dari hubungan yang tidak akan berakhir
bahagia ini. Kehidupannya dapat dikatakan sempurna, dan seorang perfeksionis
seperti dia pasti tidak akan mengizinkan hal seperti ini menodai kehidupannya
itu.
Bodoh sekali aku mempercayai setiap
janjinya. Ah, biarkan saja. Lagipula setelah hari ini, semuanya akan berakhir.
Menurut dokter, kemungkinan berhasilnya operasi hari ini hanya 40 persen. Kalau
berhasil, baguslah. Kalau tidak, sudahlah. Aku hanya ingin meminta maaf pada
orang tuaku karena telah menyusahkan mereka. Begitu saja.
Tetapi, kata operasi memang
menakutkan. Tanganku gemetar dengan kuat saat aku membuka pintu kamar dari
ruangan yang menyesakkan itu. Tanganku tidak kuat, tampaknya aku perlu bantuan
perawat yang lewat untuk…
Lho, pintunya terbuka sendiri?
Dengan perasaan was-was, aku
memasuki kamar. Seisi ruangan gelap, tidak seperti biasanya. Dan aku masih
ingat, lampu tidak kumatikan saat aku keluar tadi. Tetapi, ini…
“SURPRISE!”
Sahutan kata ini memenuhi ruangan, seseorang memelukku dari belakang, dan lampu
menyala. Ruangan ini kembali terang. Dan di atas jendela, tepat di hadapanku, tergantung
sederet kalimat “We’ll wait for you. Get
well soon!”
Aku membalikkan tubuhku. Ah,
ternyata adikku. Tentu saja adikku. Siapa lagi yang kuharapkan? Aku melihat
sekeliling ruangan. Keluarga dan teman-teman dekatku melontarkan senyuman manis
mereka. Ternyata keluargaku merencanakan ini sejak awal. Aku salah, aku tidak
sendirian.
“Terima kasih,” kataku sambil duduk
di atas ranjang. “Terima kasih juga sudah susah payah merencanakan kejutan ini
dan merahasiakannya dariku. Sejak kapan kalian membuat ini? Memangnya ada
waktu?”
Pertanyaan demi pertanyaan aku
lontarkan pada mereka yang hadir sambil kutatap satu per satu. Ya, tidak ada
dia.
“Sejak semalam. Tetapi bukan kami
yang rencanakan,” jawab adikku.
Keningku berkerut. “Lalu…”
Belum sempat kuselesaikan kalimatku,
pintu terbuka lagi. Dan dia masuk, dengan seikat bunga di tangan.
Aku dapat merasakan wajahku memanas,
mulutku terbuka dengan sendirinya, dan sekujur tubuhku menegang saat dia
mendekat.
“Apa…”
Lagi-lagi aku tidak dapat
menyelesaikan kalimatku. Dia meletakkan jari telunjuknya di depan bibirku.
“Promises
are made to be kept, because they should be. Itu kalimat kesukaanmu, bukan?
Janji harus ditepati.”
Meski aku tidak dapat menebak tujuan
dari kalimat yang diucapkannya ini, aku tetap mengangguk. Memang benar, ini
kalimat yang paling sering kukatakan.
“Jadi, aku ke sini untuk memenuhi
janjiku. Untuk tetap berada di sisimu, menemanimu menghadapi segala cobaan,
menjadi selimutmu saat kamu kedinginan, menjadi bantalmu saat kamu letih.” Dia
tersenyum. Senyuman hangat yang mampu mencairkan apapun. “Tetapi, aku tidak mau melakukan itu dengan begitu saja. Semua itu
akan kulakukan dengan suka rela asalkan kamu memberiku sebuah status. Boyfriend, pacar, atau sejenisnya itu
tidak ada maknanya. Aku ingin status yang jelas," lanjutnya sambil menatap lurus padaku.
Through
rain and snow I'll cherish you (I do)
I'll take care of you (My love)
I'll take care of you (My love)
Dia mengucapkan kalimat terakhirnya
dengan tegas, sembari mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Aku tertegun saat
melihat benda bersinar yang terpajang dalam kotak kecil itu.
“Kamu yakin?” tanyaku. “Aku tidak
tahu kapan aku akan meninggalkan dunia ini. Operasi hari ini juga, kemungkinan
gagalnya lebih tinggi. Lagipula, kalaupun berhasil, aku mungkin masih harus
terus datang berobat ke rumah sakit. Dan juga…”
Sekali lagi kalimatku terpotong. Dia
mendecak lidahnya sambil menggeleng.
Even
though we'll age, I want to live each day smiling
Would you marry me?
Will you be my everything?
Through hardships and troubles (I do)
I'll always be there (I do)
Would you marry me?
Will you be my everything?
Through hardships and troubles (I do)
I'll always be there (I do)
“Kamu pikir terlalu jauh, khawatir
terlalu banyak, dan tingkat kepercayaan dirimu turun terlalu drastis. Pantas
saja kamu jatuh sakit seperti ini,” katanya sambil terus tersenyum.
Aku
hanya terdiam, melongo melihat laki-laki di hadapanku itu. Dia masih
bisa
bercanda di situasi seperti ini. Yang benar saja. Tetapi, memang
begitulah orangnya. Ini juga salah satu alasan aku begitu terpesona,
begitu menikmati saat-saat yang kami lewati bersama.
“Apapun yang terjadi,” lanjutnya. “Aku
akan tetap ada di sini. Yang perlu kamu lakukan hanya mengangguk kepalamu
sekarang.”
All I
have to give you is my love
That's all I've got to offer
That's all I've got to offer
Perlahan,
aku lakukan apa yang dia katakan. Sebuah anggukan kepala yang membuat
senyumannya mengembang semakin lebar. Semua yang hadir dalam ruangan
bersorak, bertepuk tangan, dan kurasa,
beberapa dari mereka menangis.
Sebenarnya, aku dapat menahan air
mataku. Tetapi saat dia mendekat dan mengenakan cincin itu di jariku, kata-kata yang
dibisikkannya membuat butiran-butiran bening itu terjatuh begitu saja.
“Cincin ini bukan cincin biasa. It’s a promise. Jadi, kamu harus
melewati operasi hari ini. Itu janjimu padaku. Aku sudah berjanji pada Mia
bahwa aku akan membawamu ke salon fotonya minggu depan. Jangan membuat aku
tidak tepat janji.”
Dia menjauhkan kepalanya, lalu
mengangkat jari kelingkingnya ke hadapanku.
“Come
back safely. Promise?”
Dengan senyuman bahagia, aku mengangguk lagi sambil mengaitkan
jariku pada jarinya.
Will
you promise me just one thing?
No matter what happens
We'll always love each other... That's all
Will you marry me?
I do
No matter what happens
We'll always love each other... That's all
Will you marry me?
I do
=============
Songfic by : Lidya Yang (@Lidya_yang)
Inspired by: Marry U By Super Junior
Post #7 of #30HariLagukuBercerita
Post #7 of #30HariLagukuBercerita
=============
Marry U - Super Junior
(Rap) Love~ Oh baby my girl~
You're my everything, your beauty blinds me
My bride, my present from the heavens above
Are you happy? There's tears flowing from your eyes
Until the day your black hair turns grey
I promise to love you forever
I want to tell you every single day that "I love you"
Would you marry me?
I want to live loving you and cherishing you
I want to put you to sleep in my arms every night
Would you marry me?
Will you give my heart this permission?
*I'll stay next to you for the rest of my life (I do)
I love you (I do)
Through rain and snow I'll cherish you (I do)
I'll take care of you (My love)
(Rap) You in a white dress, me in a tuxedo
We walk step in step underneath the moon
I swear, I hate lies, I hate distrust
My princess, my love, stay with me
[ Lyrics from: http://www.lyricsmode.com/lyrics/s/super_junior/marry_u_english.html ]
Even though we'll age, I want to live each day smiling
Would you marry me?
Will you be my everything?
**Through hardships and troubles (I do)
I'll always be there (I do)
All the many days we'll spend together (I do)
I'm going to be thankful each and every day (My Love)
I prepared this for you since long ago
Please take this shiny ring in my hand
I'll remember this promise we shared with the same heart
Would you marry me?
*I'll stay next to you for the rest of my life (I do)
I love you (I do)
Through rain and snow I'll cherish you (I do)
I'll take care of you (My love)
**Through hardships and troubles (I do)
I'll always be there (I do)
All the many days we'll spend together (I do)
(Rap) All I have to give you is my love
That's all I've got to offer
I know I lack many things but not my love
I'll look out and take care of you
Will you promise me just one thing?
No matter what happens
We'll always love each other... That's all
Will you marry me?
I do
You're my everything, your beauty blinds me
My bride, my present from the heavens above
Are you happy? There's tears flowing from your eyes
Until the day your black hair turns grey
I promise to love you forever
I want to tell you every single day that "I love you"
Would you marry me?
I want to live loving you and cherishing you
I want to put you to sleep in my arms every night
Would you marry me?
Will you give my heart this permission?
*I'll stay next to you for the rest of my life (I do)
I love you (I do)
Through rain and snow I'll cherish you (I do)
I'll take care of you (My love)
(Rap) You in a white dress, me in a tuxedo
We walk step in step underneath the moon
I swear, I hate lies, I hate distrust
My princess, my love, stay with me
[ Lyrics from: http://www.lyricsmode.com/lyrics/s/super_junior/marry_u_english.html ]
Even though we'll age, I want to live each day smiling
Would you marry me?
Will you be my everything?
**Through hardships and troubles (I do)
I'll always be there (I do)
All the many days we'll spend together (I do)
I'm going to be thankful each and every day (My Love)
I prepared this for you since long ago
Please take this shiny ring in my hand
I'll remember this promise we shared with the same heart
Would you marry me?
*I'll stay next to you for the rest of my life (I do)
I love you (I do)
Through rain and snow I'll cherish you (I do)
I'll take care of you (My love)
**Through hardships and troubles (I do)
I'll always be there (I do)
All the many days we'll spend together (I do)
(Rap) All I have to give you is my love
That's all I've got to offer
I know I lack many things but not my love
I'll look out and take care of you
Will you promise me just one thing?
No matter what happens
We'll always love each other... That's all
Will you marry me?
I do
Lyrics credit: lyricsmode.com
No comments:
Post a Comment
Thank you for reading! Feel free to comment. :)