Thursday, 6 September 2012

Yang Berbeda

"Ternyata memang kamu!"

Sebuah suara membuatku menoleh ke belakang. Sebenarnya, aku tidak tahu seruan itu tertuju padaku. Yang menarik perhatianku adalah suara yang menyerukan kata-kata itu. Suara yang tidak pernah kulupakan, yang tidak mungkin kulupakan.

"Aku yakin begitu melihatmu dari ujung sana," katanya dengan senyumnya khas. Senyuman yang tetap menawan, seperti dulu.

Aku hanya tersenyum dan mengangguk pelan. "Lama nggak jumpa," sapaku singkat. Canggung, aku tidak tahu harus memberikan reaksi apa pada laki-laki ini. Laki-laki yang dulu pernah membuat hariku berbunga-bunga, dan juga yang mengakhiri kehidupan bahagia itu.

"Bagaimana kabarmu? Masih kerja di tempat dulu?"

Ah, kamu memang ahli mengawali percakapan. Dari dulu sudah begitu. Tampaknya hal ini tidak berubah. Perasaan menyenangkan saat bersenda gurau denganmu muncul kembali. Perasaan apa ini? Kangen?

"Nggak, sudah pindah," jawabku singkat.

Sepertinya kamu menyadari usahaku untuk membatasi percakapan kami. Kamu tidak mengatakan apa-apa, hanya menatap langit yang masih saja menjatuhkan butir-butir hujan yang membasahi bumi.

"Persis dengan waktu itu, ya," gumammu.

Aku menoleh padamu. Kamu masih sama, rambutmu, caramu berpakaian. Tidak berubah.

"Sebenarnya, aku sering memikirkan waktu dulu. Waktu kami masih bersama," lanjutmu. Nadamu terdengar tenang.

"Aku juga." Jawaban yang meluncur dari mulutku bahkan mengejutkan diriku sendiri.

"Benar?" Matamu membesar.

"Benar. Kadang-kadang."

"Jadi..."

Kata-katamu terpotong oleh klakson mobil yang berhenti tepat di depan kami.

"Ah, maaf. Jemputanku sudah sampai," pamitku sambil melambai tangan kiriku yang kini berhias sebuah cincin di jari manis.

"Sampai jumpa lagi. Ah, iya. nggak persis dengan waktu itu juga," lanjutku sambil melempar senyuman yang dulu katamu sangat kamu suka itu.

=============
By @Lidya_yang
#FF2in1 Challenge by @nulisbuku

No comments:

Post a Comment

Thank you for reading! Feel free to comment. :)