Wednesday 5 September 2012

Demi Kamu


Sudah berhari-hari kau tidak dapat kuhubungi sama sekali. Seharusnya sudah kuduga hal ini akan terjadi. Kau keluar begitu saja dari café, setelah aku mengatakan bahwa hubungan kami harus berhenti. Dan setelah aku berusaha menghubungimu seharian, kau hanya membalas kekhawatiranku dengan sebuah SMS.

“Aku membencimu”

Kau tahu bagaimana perasaanku saat aku membaca tulisan yang tertera di layar ponsel itu? Rongga dadaku terasa hampa, aku bahkan tidak dapat merasakan rasa sakit dan sesak yang seharusnya ada. Sepertinya aku lupa bernapas untuk beberapa detik. Aku ingin segera muncul di hadapanmu, menjelaskan semuanya, dari awal hingga akhir, mengapa aku bisa melakukan hal seperti ini.

Aku berharap waktu dapat berputar kembali ke siang hari itu. Aku tidak mengatakan kata-kata yang melukaimu itu. Kami akan menikmati makan siang bersama, dan aku dapat mengantarmu pulang untuk pertama kalinya selama setahun lebih kami menjalin hubungan ini.

Tetapi, aku yakin, suatu hari nanti, aku akan berhenti menyesal.

Aku bukan orang biasa. Pekerjaanku sebagai seorang artis membuatku harus mengorbankan banyak hal dalam hidupku, termasuk dirimu.

Apakah kau benar-benar sanggup tidak bertemu denganku selama berbulan-bulan? Kalau kau sanggup, aku tidak. Aku tidak sanggup memikirkan dirimu, yang hanya dapat melihatku melalui layar kaca dan menunggu sebuah tanggal janji temu yang tidak akan pernah dapat kupastikan.

Kau datang ke sebuah café, duduk selama satu jam di sana, sambil terus menerus menerawang, mengharapkan kehadiranku. Sesekali, kau keluarkan cermin dan merapikan penampilanmu. Satu jam kemudian, kau akan mendapat telepon dariku, hanya untuk memberi tahu bahwa aku ada jadwal penting hingga aku tidak bisa pergi.

Kau menjawab dengan santai, “Tidak apa-apa. Aku baru sampai. Ya sudah, kalau begitu. Hati-hati, ya.” Nadamu terdengar begitu riang. Apakah kau tidak mengira aku dapat merasakan rasa sakit dan kecewa dalam kata-katamu itu? Apakah kau kira aku dapat bekerja dengan tenang saat benakku sibuk membayangkan dirimu yang pulang ke apartemenmu dengan langkah gontai?

Apakah kau benar-benar sanggup melihatku dekat dengan artis wanita yang lain? Mungkin kau akan katakan bahwa kau dapat menerimanya karena itu bagian dari pekerjaanku. Tetapi aku tidak sanggup. Aku tidak dapat membayangkan rasa sakitmu, betapa sesaknya dirimu saat mendapati gosip aku sedang dekat dengan siapapun.

“Aku percaya padamu.” Rasa sakit yang timbul karena sayatan kata-katamu pada jantungku melebihi segala rasa sakit yang dapat disebabkan semua jenis pisau di dunia ini. Karena, sekali lagi, aku mengecewakanmu.

Di saat kau memerlukanku, di saat hidup ini memberimu cobaan berat, aku tidak pernah berada di sisimu. Kau bahkan akan dengan tegar mengatakan bahwa kau baik-baik saja, menyuruhku untuk tetap konsentrasi bekerja.

Kau tahu betapa sesaknya aku melihat dirimu yang seperti itu? Aku yang seharusnya melindungimu, aku yang seharusnya menjadi tempatmu berteduh di saat duniamu diserang badai, aku yang seharusnya menjadi tempatmu berlabuh ketika gelombang cobaan berusaha menenggelamkanmu. Aku yang seharusnya seperti itu, dimana? Dimana diriku yang seperti itu berada?

Kau terlalu berharga untuk merasakan segala ini. Kau tidak seharusnya menanggung beban ini sendirian.

Suatu hari nanti, kau akan menemukan seseorang yang dapat menjagamu dengan baik, mencintaimu dengan sepenuh hati, dan menjadi pohon besar tempatmu berlindung. Dia akan menemanimu melewati semua kesulitan dalam hidup. Kau tidak akan pernah sendirian lagi.

Mungkin ini akan terdengar egois, tetapi, izinkan aku untuk memajang fotomu di dalam kamarku. Izinkan aku untuk menyimpan hadiah ulang tahun darimu. Izinkan aku untuk tetap memikirkanmu begitu aku bangun setiap hari. Izinkan aku untuk tetap membayangkan ekspresi banggamu saat aku menerima penghargaan apapun. Izinkan aku untuk tetap membawa kenangan kami dalam perjalananku seterusnya.

Ah, iya. Pada saat hari itu sampai, saat orang itu hadir dalam hidupmu, lupakan kalau diriku mungkin masih sendiri. Sebab saat itu, aku akan melihat kebahagiaanmu dari kejauhan. Dan aku akan tahu, apa yang telah kulakukan tidak salah. Itu saja sudah cukup bagiku.
 

============
Songfic by : Lidya Yang (@Lidya_yang)
Inspired by: 我不愿让你一个人 ( I Don't Wish For You To Be Alone) By Mayday 五月天
Post #2 of #30HariLagukuBercerita 
 =============

English translation of "I Am Not Willing To Let You Be Alone" by Mayday:
 Eng trans by me (Lidya Yang)
"What do you think?"
Even though I know that you are not around, I will still ask
But the air is unable to answer in your place
Habit is like a stubborn wound that would never heal
My soul is being torn apart once I start to miss you

I developed an extra copy of the album of our photographs for you to keep
I also prepared another layer of sweater for you
But how do I prepare extra warmth to comfort you when you are lonely?

 I don't wish for you to be alone
All alone, drifting in the sea of people
I don't wish for you to go through the hardships alone

I don't wish for you to be alone
Enduring the cruelty of this world
I don't wish for tears to accompany you forever

After you left, the trace of love is like an empty city
I lost your cup, gloves, and laughter
In the end, you only brought with you your fragility and innocence
And the person that I am unable to let go the most

Perhaps in the future, you will find someone who understands you, treats you well
A better person
In the next journey, you must be more happy and prosperous
 
 I don't wish for you to be alone
All alone, drifting in the sea of people
I don't wish for you to go through the hardships alone

I don't wish for you to be alone
Enduring the cruelty of this world
I don't wish for tears to accompany you forever

"What do you think?"
Even though I know that you are not around, I will still ask
Just because I am used to your satisfied expression
It's just my final possible wishful thinking
I only wish for you to have a happy life

I only wish for fate to take you to a whole new journey
Fly towards a land of bliss
Just fly forward without turning around
Please forget that I am still alone

No comments:

Post a Comment

Thank you for reading! Feel free to comment. :)